Jumat, 10 Januari 2014

Aspek - Aspek Dualisme

Ada 3 (tiga) Aspek Dualisme dalam Ekonomi yaitu :
1.      Perekonomian pasar (The Market Economy)
Seperti telah di bicarakan bahawa dipusat-pusat kota, perekonomian sudah bersifat ekonomi pasar dan banyak menggunakan uang. Kota-kota itu sendiri biasanya atau kadang-kadang berupa kota pelabuhan yang mempunyai hubungan udara, laut, radio atau pun telepon. Perdagangan dengan luar negeri bagi daerah-daerah  pedalaman melewati kota-kota ini. Kota-kota ini menjadi  pusat perdagangan.

Kantor-kantor pemerintah, sekolah-sekolah, gedung-gedung bioskop dan lain-lain, semuanya terpusat di dalam kota. Sedangkan yang tinggal di kota-kotasebagian besar terdiri dari pedagang-pedagang, pegawai-pegawai, guru-guru, dokter-dokter dan lain sebagainya yang  dikenal dengan pekerja kantor (white collar workers). Mata pencaharian mereka masih pada tingkat yang sederhana akan tetapi sudah berspesialisasi. Karena itu apa yang hendak dikonsumsi harus dibeli dengan uang, sebab mereka tak dapat membuat sendiri semua barang-barang dibutuhkannya.

Upah di kota biasanya lebih tinggi dari pada desa. Hal ini sering disebabkan oleh upah minimum di kota. Bagi industry milik bangsa asing upah lebih tinggi lagi, selainitu biaya hidup di kota lebih tinggi daripada di desa dan biasanya di kota di butuhkan tenaga-tenaga yang punya kepandaian atau pendidikan tertentu. Pekerja di sector industry minimum harus berpendidikan sekolah dasar atau dapat membaca.Karena kondisi inilah maka upahnya juga lebih tunggu.

Kehidupan penduduk kota terutama kebutuhan makanan tergantung pada dearah-daerah sekitarnya, sehingga transaksi-transaksi pembelian ini menyebabkan daerah-daerah sekitar kota itu mulai banyak menggunakan uang. Para petani di sekitar kota lalu menanam tanaman untuk dijual dan tidak untuk kepentingan konsumsi sendiri. Tetapi karena perhubungan atau prngangkuatan biasanya masih cukup sukar maka harga makanan menjadi mahal.Sehingga meluasnya pasar ke daerah terpencil menemui kesulitan yang berarti.


2.      Perekonomian Subsisite
Aspek kedua dari dualisme ekonomi ialah ekonomi subsistem.Masih ada beberapa daerah terpencil yang hingga sekarang belum pernah mengadakan kontrak dengan dunia luar artinya belum mengadakan pertukaran dengan daerah luar. Dalam keadaan-keadaan normal, perekonomian subsistem tidak saja bertindak untuk memenuhi kebutuhan sendiri (self sufficient) dalam hal makanan, akan tatapi juga dapat mengadakan/menyediakan bahan makanan, barang-barang tenunan, kerajinan, barang-barang ruma tangga, alat-alat dapur dari tanah dan lain sebagainya. Dalam masyarakat ini biasanya perdagangan dilakukan tidak dengan uang, tetapi tukar-menukar dengan cara barter, misalnya untuk pelunasan utang orang-orang desa menerima beras yang lalu dijual di kota-kota. Merekalah yang menghubungkan antara ekonomi subsistem dengan ekonomi pasar.Mereka merupakan klas menengah.

Biasanya anak-anak muda desa mencoba mencari pekerjaan di kota-kota sedangkan yang tinggal di desa hanyalah yang kekuatan produksinya sudah berkurang atau umurnya relatif tua.

Tersaingnya mereka dari dunia luar lainnya dapat bersifat fisik dan psikologi.Fasilitas trasnpor kurang sekali, sehingga berita-berita disiarkan lewat mulut. Mereka buta huruf dan tak ada hasrat untuk mengubah cara hidup.

3.      Daerah Kantong Asing (The foreign Enclaves)
Di daerah-daerah yang masih terbelakang kadang-kadang terdapat perusahaan-perusahaan asing yang sudah menggunakan teknologi pada modal yang tinggi, misalnya: tambang minyak di Timur Tengah, Vanezuela, Libia, Indonesia (di Pakan Baru, Dumai misalnya) dan lain-lainnya. Ada pendapat yang menyatakan bahwa ini merupakan ekonomi colonial. Apa yang dihasilkan oleh mereka melulu untuk ekspor dan hubungannya dengan dalam negeri  sendiri hanya dalam untuk pembayaran upah-upah buruh. Foreign enclave ini mempunyai pengaruh cultural terhadap masyarakat disitu yaitu dapat mendidik orang-orang setempat dan lain sebagainya.

Alat-alat trasportasi mereka mengangkut barang- barang hasil produksi konsumsi seperti radio dan sebagainya, sehingga daerah itu mengenal barang-barang baru.Cara mereka bekerja dalam industry itu sudah menggunakan tingkat teknik /alat-alat modern.

Dari keterangan di atas, ada kesimpulan Negara sedang berkembang banyak yang mempunyai ekonomi rangkap tiga (triple economies) ini yaitu:
a.    Perekonomian subsistem diluar kota atau di daerah pedesaan.
b.    Peekonomian pasar di daerah dekat kota dan di kota.

c.    Daerah kantong “asing” di sekitar kota yang terpisah.

0 Comments:

Designed by Animart Powered by Blogger