Sabtu, 29 Desember 2012

Tugas Resensi


Judul     : Keberangkatan
Penulis : Nh. Dini
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal     : 196 halaman
ISBN      : 978-979-22-5836-3



Dalam novel ini, dikisahkan seorang gadis Indo, dengan latar belakang situasi pasca kemerdekaan, dimana sentimen terhadap orang Indo atau Belanda masih sangat kuat. Gadis Indo ini bernama Elisabeth Frisaart. Memiliki keluarga yang tidak begitu harmonis dengan sekelumit misteri dibaliknya. Ibunya tidak menyayangi anak-anaknya dan sangat gila harta. Barang Elisa pun sering ingin dimilikinya. Elisa sudah bekerja sebagai pramugari di GIA.


Meski berdarah campuran yang tinggal di Indonesia, Elisa sangat menyukai dan mencintai Indonesia. Ketika keluarganya memutuskan untuk kembali ke Belanda, karena kesulitan ekonomi dan sentimentalisme lingkungannya, Elisa tetap memutuskan untuk hidup sendiri di Indonesia.


Suatu ketika, ia berkenalan dan kemudian melabuhkan hatinya kepada seorang pemuda lokal bernama Sukoharjito, seorang pegawai protokol di istana dan juga saudara sepupu Lansih, sahabat karibnya. Setelah setahun merajut kasih, tak ada tanda-tanda dari Sukoharjito untuk menikahinya, walau Suko sudah mengenalkannya pada keluarga besarnya di Solo. Masih diliputi tanda tanya yang besar, tiba-tiba Elisa mendapat kabar mengejutkan bahwa Suko akan menikah dengan keponakan ajudan presiden. Betapa terkejut dan terpukulnya Elisa. Selama ini ia memberikan segenap hatinya untuk pria tersebut tapi lantas pria tersebut malah meninggalkannya.


Belakangan diketahui bahwa ternyata pernikahan itu dikarenakan si wanita yang sudah hamil duluan. Lansih mengatakan betapa beruntungnya Elisa tidak sampai kebablasan seperti wanitai itu, sejauh-jauhnya Elisa hanya dicium. Elisa sendiri memang tidak mengikuti gaya pergaulan gadis Indo yang persepsinya lebih bebas. Elisa memegang teguh adat Indonesia yang hanya akan menyerahkan kegadisan setelah menikah. 


Selain masalah percintaan, Elisa juga dihantui masalah siapa ayah kandungnya, sebab berdasarkan cerita yang ia dapat, ibunya adalah seorang petualang cinta, meski sudah menikah. Rangkaian cerita menuntunnya menemukan Talib, pelukis yang dulu diangkat oleh ayahnya, Fred Frisaart, dan ternyata jatuh cinta pada ibunya. Talib muda sangat menyayangi Elisa dan turut mengasuhnya selama di Surabaya sebelum keluarga Frisaart pindah ke Jakarta. Itulah mengapa Elisa sempat mengira Talib adalah ayahnya. Tapi kenyataannya sendiri tak pernah terungkap di dalam novelnya.


Setelah terpuruk karena patah hati, Elisa sempat kehilangan gairah hidupnya. Hingga suatu hari ia berkenalan dengan Gail, seorang wartawan asing yang bertugas di Jakarta. Gail sendiri ternyata menaruh hati pada Elisa. Namun, dikala hendak menjalin kasih, Elisa malah memutuskan untuk kembali ke Belanda, mengikuti keluarganya. Gail sangat sedih tapi tidak berarti dia menjadi patah arang. Sebelum Elisa berangkat, ia menitipkan sebuah karangan bunga berisi uang 100 dolar-nya yang terisisa agar Elisa segera mengirim kabar padanya begitu tiba di Belanda.
Kelebihan dr novel ini  adalah pesan bahwa jgn mudah terpengaruh dan asal bergaul dgn lingkungan sekitar. Seperti karakter Elisa, meski banyak teman pria dia tidak asal bergaul dgn teman prianya walau Ia sendiri berharap harap ada isyarat datang padanya.  Bahasanya bagus tetapi ada juga kalimat yg sulit kumegerti.

0 Comments:

Designed by Animart Powered by Blogger