Minggu, 30 Desember 2012

Manusia dan Tanggung Jawab



Menurut bahasa Indonesia dalam KBBI III, tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb) dan fungsi menerima pembebanan, sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain. Jika diartikan secara singkat, maka tanggung jawab adalah menanggung suatu hal.

MANUSIA dan TANGGUNG JAWAB

2. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB

  • Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri

     Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengambangkan kepribadian sebagai manusia prbadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan menganai dirinya sendiri menunrut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi manusisa mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan angan masnusia berbuat dan bertindak.
Contoh : Dina seorang pelajar, besok ia akan menghadapi ujian. Tapi dina sama sekali tidak belajar. Sehingga saat ulangan berlangsung dina tidak dapat menjawab soal-soal yang diberikan guru nya. jadi dina harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri karena tidak mau belajar saat ada ujian.

  • Tanggung Jawab Terhadap Keluarga

    Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri , ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkun nama baik keluarga tapi ketangung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan pendidikan dan kehidupan.
Contoh : sebuah keluarga hidup dalam kemiskinana. Seorang ayah merasa sedih karenan ke lima orang anak nya tidak mendapatkan kehidupan yang layak, sehingga demi tanggung jawab nya terhadap keluarga maka seorang ayah ini rela mencuri demi menghidupi keluarga nya.

  • Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat

    Pada hakekatnya manusai tidak bisa hidup tanoa bantuan omanusia lain, sesua dengan kedudukannya sebagai mahluk social. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga mdengan demikian manusia disisni merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agat dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkat lkau dan perbuatannya harus dipertaggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh : Toni adalah seorang yang sangat pemalas. Suatu ketika diadakan gotong royong dikampung nya, tetapi toni tidak mau berpatisipasi dalam kegiatan itu sehingga ia mendapat teguran dari kepala desa. Setelah diberikan pengertian, akhirnya toni mau ikut bergotong royong karena gotong royong merupakan salah satu tanggung jawab nya terhadap masyarakat.

  • Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri


    Bahwa setiap manusia adalah warga Negara suatu Negara dalam berpikir, berbuat, bertindak, ertingkah laku manusia terikat oleh norma norma atau ukuran ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
Contoh : Seseorang aparatur negara rela mengorbankan jiwa dan raga nya terhadap bangsa nya karena merupakan tanggung jawabnya terhadap negara/bangsa.

  • Tanggung Jawab Terhadap Tuhan


   Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lpas daei hukuman hukuman Tuhan. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suco melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman  tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika perungatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraikan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah Tuhan. Berarti menginggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Bahkan untuk memenuhi tanggungjawabnya manusia harus berkorban.
Contoh : setiap manusia wajib melaksanakan kewajiban nya mejalankan agama yang dipercayai nya, karena itu merupakan tanggung jawab dirinya terhadap Tuhan.

Sumber : 
wikipedia
http://immnar.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-tanggung-jawab-2.html

Manusia dan Penderitaan


Pengertian Penderitaan

kekalu 3

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.


Pengertian Siksaan

Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.


Tiga Siksaan Bersifat Psikis

Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.

Kekalutan Mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental

  • ·         Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
  • ·         Terjadinya konflik sosial budaya
  • ·         Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social
  • Proses-proses Kekalutan Mental
  •                                            



Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :

  • ·         Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
  • ·         Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
  • ·         Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
  • ·         Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
  • ·         Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
  • ·         Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
  • ·         Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Sumber : 
  • id.wikipedia.org
  • kamusbahasaindonesia.org
  • www.elearning.gunadarma.ac.id
  •        warta.gunadarma.ac.id




Manusia dan Keindahan


Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya

Keelokan pada Manusia

Wanita yang elok rupanya disebut "cantik" atau "ayu", sementara pria yang rupawan disebut "tampan" atau "ganteng" di dalam masyarakat. Sifat dan ciri seseorang yang dianggap "elok", apakah secara individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang meliputi faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (keelokan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.
Standar kecantikan/ketampanan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap suatu budaya tertentu sebagai berharga. Lukisan sejarah memperlihatkan berbagai standar yang berbeda untuk keelokan manusia. Namun manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh proporsional, dan fitur biasa, secara tradisional dianggap paling elok sepanjang sejarah.

Hubungan Manusia dan Keindahan

Apakah hubungan antara manusia dan keindahan ? sesuai pengertian di atas bahwa keindahan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.

Pada dasarnya setiap manusia pasti memiliki pandangan yang berbeda tentang keindahan. Namun setiap orang pasti mempunyai sisi keindahan. Sebagai contoh adalah kamar tidur seseorang. Ada yang mendekorasi kamar nya dengan berbagai barang yang menurut nya mempunyai nilai seni atau apa pun yang dianggap orang itu memiliki sisi keindahan. Namun ada juga yang membiarkan kamar nya berantakan dan justru menganggap bahwa itu adalah suatu keindahan. Contoh yg kedua adalah pandangan orang terhadap lukisan. Ada yang menganggap bahwa lukisan abstrak justru memiliki keindahan yang lebih ketimbang lukisan bertema lain. Jadi kesimpulan nya adalah hubungan manusia dan keindahan sangatlah erat karena pada dasarnya tidak ada seseorang pun yg tidak menyukai keindahan. Walaupun, pandangan setiap orang terhadap makna keindahan itu berbeda – beda.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan

Manusia dan Kebudayaan


Budaya atau kebudayaan (daripada perkataan Sanskrit buddayah, yang merupakan kata jamak bagi perkataan buddhi, yang bermaksud budi pekerti atau akal) secara amnya membincangkan hal-hal berkaitan budi dan akal manusia. Di dalam pengertian yang luas pula bermaksud segala sesuatu yang dibawa atau dikerjakan oleh manusia, berlawanan dengan "perkara semula jadi"' yang bukan diciptakan atau boleh diubah oleh manusia. Di dalam bahasa Inggeris, kebudayaan disebut sebagai culture, yang berasal daripada perkataan Latin colore yang bermaksud menanam atau mengerjakan.

Pengertian

Kebudayaan mempunyai hubungan erat dengan masyarakat. Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, segala sesuatu yang terdapat di dalam sesebuah masyarakat mempunyai hubungkait atau boleh ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu sendiri. Fahaman ini dikenal di kalangan ahli antropologi (kajian manusia) sebagai fahaman determinisme (atau penentuan) budaya. Herskovits seterusnya memandang budaya sebagai sesuatu yang diperturunkan daripada satu generasi ke generasi seterusnya dan konsep ini disebut sebagai organik lampau (atau ringkasnya superorganik).
Sementara itu, menurut Andreas Eppink pula, kebudayaan ialah keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta struktur-struktur kemasyarakatan, keagamaan selain penghasilan seni dan intelektual yang membentuk ciri-ciri khas sesebuah masyarakat. Pengertian sebegini dipersetujui oleh Edward B. Taylor. Beliau memandang budaya sebagai satu konsep menyeluruh yang rumit yang mengandungi ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, tatasusila, undang-undang, adat resam dan lain-lain kebolehan serta kebiasaan yang diperolehi oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Ahli antropologi dari alam Nusantara, iaitu Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi pula memegang kebudayaan sebagai alat penghasilan karya seni, rasa dan penciptaan di dalam masyarakat.
Daripada kesemua pengertian ini, kebudayaan bolehlah disimpulkan sebagai keseluruhan cara hidup manusia termasuk hasil ciptaan dan pemikiran yang sesuai dengan kehendak rohani dan jasmani yang menjadi amalan untuk kesejahteraan hidup sesuatu kelompok masyarakat

http://ms.wikipedia.org/wiki/Budaya

Manusia dan Sastra



Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna yang diberi akal dan pikiran untuk berhubungan dengan sekitarnya. Untuk saling berinteraksi dengan sesama, manusia membutuhkan suatu alat komunikasi, yaitu bahasa.
Dengan menggunakan bahasa juga, sesama manusia bisa saling bertukar informasi. Sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal dan pikiran, manusia dapat berfikir mana yang baik dan mana yang buruk, dan juga dapat memperkaya ilmu pengetahuan.
Di dalam sastra, manusia juga berperan penting dalam membudayakan sebuah bahasa, dan tidak hanya bahasa saja, tapi sastra lain seperti drama dan teater. Diperlukan keahlian yang khusus untuk dapat memainkan peran yang baik menggunakan bahasa yang baik pula. Sastra juga termasuk seni yang bisa dikembangkan dengan baik oleh manusia yang berkreatif. Tanpa adanya manusia, sastra pun tidak akan pernah muncul, karena sastra berakar dari kepribadian seorang manusia itu sendiri.
Seperti contohnya, teater yang menceritakan tentang sebuah kisah, maka manusia dituntut untuk dapat memainkan peran yang diperagakan agar dapat terasa apa yang dicerikan itu, padahal cerita tersebut hanya karangan atau bahkan imajinasi dari pengarang . Tapi dengan adanya manusia yang memerankan peran yang dimaksud dengan menjiwai karekternya masing-masing, kita dapat merasakan dan juga ikut masuk ke dalam cerita tersebut.
Oleh karena itu, manusia dan kebudayaan akan tetap saling berdampingan karena sudah menjadi rasa tersendir bagi kehidupan manusia

Sumber : http://yuanita-manusiadankesusastraan.blogspot.com/2011/02/manusia-dan-sastra.html

Manusia dan Kegelisahan


MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A.Pengertian

Kegelisahan berasal dari kata gelisah , yang berarti tidak tentram hatinya , selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Tidak lain dari semua itu adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi. Serta dapat juga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahanhanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakansalah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

B.Macam-macam kegelisahan :

1)Kegelisahan negatif
Kegelisahan yang berlebih-lebihan/yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.
2)Kegelisahan positif
Kegelisahan dalam arti yang baik digunakan sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi.
Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran, ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

C.Macam-Macam Kecemasan:

Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam, yakni :

a) Kecemasan obyektif/kenyataan
Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan sesorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda- benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya. Misalnya, ketakuatn terhadap kegelapan mungkin merupakan pembawaan dari generasi sebelumnya.
Rasa ketakutan atau kecemasan ini lebih mudah diperoleh selama masih bayi atau kanak- kanak, karena organisme yang masih muda lemah dalam menghadapi bahaya- bahaya dari luar dan sering kali dikuasai oleh ketakutan egonya belum berkembang sampai titik, dimana organisme dapat menguasai rangsangan- rangsangan yang jumlahnya berlebihan. Itulah sebabnya kita perlu melindungi anak yang masih kecil terhadap pengalaman- pengalaman traumatic (pengalaman kecemasan).

b) Kecemasan neurotis (saraf)
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan neurotis selalu berdasarkan kecemasan tentang kenyataan, dalam arti kata bahwa seseorang harus menghubungkan suatu tuntutan naluriah dengan bahaya dari luar sebelum ia belajar merasa takut terhadap naluri- nalurinya. Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam tiga bentuk:

1.    Bentuk kecemasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada keadaan lingkungan yang kira- kira cocok. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
2.    Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitif ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya. Misalnya, seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah di analisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya, sehingga ia mendapatkan hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
3.    Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neurotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh dia. Meskipun ego dan super ego melarangnya.


c) Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang . Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antar lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan lain lain. Sifat sifat seperti itu adalah sifat sifat yang tidak terpuji , bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa .
Misalnya sesorang yang mersa dirinya kurang ganteng, maka dalam pergaulan ia terbatas kalau ia tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan kawannya lebih dinilai sebgai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
Studi kasus; manusia memang tak luput dari kesalahan dan dari kesalahan inilah manusia sering kali gelisah oleh Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai yang terkadang juga berbuat dan berakibat fatal bagi dirinya.
D.Bentuk – bentuk kegelisahan dalam diri manusia dapat menjelma seperti :
1. Keterasingan
Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu :

A. Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan.
B. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun biasanya bersumber pada faktor yang pertama.

2. Kesepian
Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkungan sehingga merasa kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.

3. Ketidakpastian
Berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal usul yang jelas. Itu semua disebabkan oleh pikiran yang tidak dapat berkonsentrasi yang mengacaukan pikirannya.
E.Mengapa Kegelisahan sering Dialami Manusia?
Umumnya manusia tidak menyukai kegelisahan dan mendambakan kebahagiaan. Tapi justru yang ditakutkan itu sering datang pada kehidupan kita. Dan yang didambakan itu sering menjauh dari kita. Mengapa?
Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada yang gelisah karena faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal-hal yang material. Mungkin kegelisahan itu disebabkan antara lain:
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
7. Dan lainnya

OPINI :
kegelisahan sebenarnya bisa diatasi tetapi terkadang manusia sulit untuk mengatasinya. kegelisahan dapat di lawan  dengan ketenangan, tetapi itu sulit diatasi oleh manusia. dalam keadaan tertekan manusia sering mengalami kegelisahan, egelisahan selalu menyelimuti manusia. salah satu cobaan pada diri manusia adalah kegelisahan. dan bedanya kegelisahan ini dengan cobaan yang lain adalah kita dapat merasakannya walaupun tak ada yang menyakiti kita. kegelisahan dapat terjadi saat diri kita berada dalam situasi ketidakpastian, kesepian, ataupun keterasingan. bahkan kita tidak mengetahui penyebab kita gelisah. dan memang hidup itu penuh misteri. manusia tidak akan pernah terlepas dari hal semacam kegelisahan yang menjadi misteri hidup selama manusia hidup

Sumber : http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/manusia-dan-kegelisahan.html

Sabtu, 29 Desember 2012

Tugas Resensi


Judul     : Keberangkatan
Penulis : Nh. Dini
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal     : 196 halaman
ISBN      : 978-979-22-5836-3



Dalam novel ini, dikisahkan seorang gadis Indo, dengan latar belakang situasi pasca kemerdekaan, dimana sentimen terhadap orang Indo atau Belanda masih sangat kuat. Gadis Indo ini bernama Elisabeth Frisaart. Memiliki keluarga yang tidak begitu harmonis dengan sekelumit misteri dibaliknya. Ibunya tidak menyayangi anak-anaknya dan sangat gila harta. Barang Elisa pun sering ingin dimilikinya. Elisa sudah bekerja sebagai pramugari di GIA.


Meski berdarah campuran yang tinggal di Indonesia, Elisa sangat menyukai dan mencintai Indonesia. Ketika keluarganya memutuskan untuk kembali ke Belanda, karena kesulitan ekonomi dan sentimentalisme lingkungannya, Elisa tetap memutuskan untuk hidup sendiri di Indonesia.


Suatu ketika, ia berkenalan dan kemudian melabuhkan hatinya kepada seorang pemuda lokal bernama Sukoharjito, seorang pegawai protokol di istana dan juga saudara sepupu Lansih, sahabat karibnya. Setelah setahun merajut kasih, tak ada tanda-tanda dari Sukoharjito untuk menikahinya, walau Suko sudah mengenalkannya pada keluarga besarnya di Solo. Masih diliputi tanda tanya yang besar, tiba-tiba Elisa mendapat kabar mengejutkan bahwa Suko akan menikah dengan keponakan ajudan presiden. Betapa terkejut dan terpukulnya Elisa. Selama ini ia memberikan segenap hatinya untuk pria tersebut tapi lantas pria tersebut malah meninggalkannya.


Belakangan diketahui bahwa ternyata pernikahan itu dikarenakan si wanita yang sudah hamil duluan. Lansih mengatakan betapa beruntungnya Elisa tidak sampai kebablasan seperti wanitai itu, sejauh-jauhnya Elisa hanya dicium. Elisa sendiri memang tidak mengikuti gaya pergaulan gadis Indo yang persepsinya lebih bebas. Elisa memegang teguh adat Indonesia yang hanya akan menyerahkan kegadisan setelah menikah. 


Selain masalah percintaan, Elisa juga dihantui masalah siapa ayah kandungnya, sebab berdasarkan cerita yang ia dapat, ibunya adalah seorang petualang cinta, meski sudah menikah. Rangkaian cerita menuntunnya menemukan Talib, pelukis yang dulu diangkat oleh ayahnya, Fred Frisaart, dan ternyata jatuh cinta pada ibunya. Talib muda sangat menyayangi Elisa dan turut mengasuhnya selama di Surabaya sebelum keluarga Frisaart pindah ke Jakarta. Itulah mengapa Elisa sempat mengira Talib adalah ayahnya. Tapi kenyataannya sendiri tak pernah terungkap di dalam novelnya.


Setelah terpuruk karena patah hati, Elisa sempat kehilangan gairah hidupnya. Hingga suatu hari ia berkenalan dengan Gail, seorang wartawan asing yang bertugas di Jakarta. Gail sendiri ternyata menaruh hati pada Elisa. Namun, dikala hendak menjalin kasih, Elisa malah memutuskan untuk kembali ke Belanda, mengikuti keluarganya. Gail sangat sedih tapi tidak berarti dia menjadi patah arang. Sebelum Elisa berangkat, ia menitipkan sebuah karangan bunga berisi uang 100 dolar-nya yang terisisa agar Elisa segera mengirim kabar padanya begitu tiba di Belanda.
Kelebihan dr novel ini  adalah pesan bahwa jgn mudah terpengaruh dan asal bergaul dgn lingkungan sekitar. Seperti karakter Elisa, meski banyak teman pria dia tidak asal bergaul dgn teman prianya walau Ia sendiri berharap harap ada isyarat datang padanya.  Bahasanya bagus tetapi ada juga kalimat yg sulit kumegerti.

Tugas Agama Islam


Soal-soal tentang “Sumber Agama dan Ajaran Islam”
   1.       Kitab suci Agama Islam adalah..
A.      Al-Qur’an
B.      Injil
C.      Hadist
D.      Juz’amma
Jawaban : A
   2.       Al-Qur’an terdiri atas..
A.      114 surat 30 juz dan 5555 ayat
B.      114 surat 30 juz dan 6666 ayat
C.      114 juz 30 surat dan 6666 ayat
D.      114 surat dan 30 juz
Jawaban : B
   3.       Manakah surat yang memiliki ayat terbanyak di dalam Al-Qur’an?
A.      Al-kitab
B.      Al-furqan
C.      Al-huda
D.      Al-Baqarah
Jawaban : D

   4.       Al-Qur’an tidak turun sekaligus, Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur selama..
A.      22 tahun 2 bulan 22 hari
B.      22 bulan 2 tahun 22 hari
C.      22 tahun 2 bulan 2 hari
D.      22 tahun 2 hari
Jawaban : A
   5.       Surat-surat yang turun pada waktu periode mekkah termasuk golongan surat..
A.      Madaniyah
B.      Makkiyyah
C.      Mekkah
D.      Madinah
Jawaban : B
   6.       Dalam istilah Islam dikenal dengan nama Ja’iz, apakah yang diamaksud Ja’iz?
A.      Ukuran penilaian bagi hidup kesusilaan (akhlak) masyarakat
B.      Ukuran penilaian atau kaidah kesusilaan atau norma bagi lingkungan hukum duniawi
C.      Ukuran penilaian  atau kaidah kesusilaan (akhlak) pribadi
D.      Pikiran intelek
Jawaban : C
   7.       Apakah pengertian dari hadist?
A.      segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam.
B.      Kitab suci Agama Islam
C.      Pikiran intelek
D.      Surat-surat yang turun dari Allah
Jawaban : A
   8.      Ijtihad yg didasarkan pada dalil - dalil yg shohih, kaidah yg murni dan tepat,adalah pengertian dari?
A.      Hadist
B.      Al-Qur’an
C.      Rakyu
D.      Surat
Jawban : C
   9.       Berikut ini adalah Nama lain dari Ilmu Tauhid kecuali..
A.      Teologi
B.      Ilmu fikih
C.      Ilmu Tasawuf
D.      Al-khamsah
Jawaban : D
  10.   Sumber hukum dalam Islam yang kedua setelah Al-Qur’an adalah..
A.      Hadist
B.      Rakyu
C.      Tauhid
D.      Tasawuf
Jawaban : A


Selasa, 25 Desember 2012

A Thousand Years OST. Twilight-Breaking Dawn 2



Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow

One step closer

[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more

Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this

One step closer

[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more

And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more

One step closer
One step closer

[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more

And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more


Song Of : Christhina Perry

Manusia Dan Pandangan Hidup


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan ini  tidak lepas dari apa yang mendasari dan memprakarsainya dengan melakukan perencanaan serta penataan hidup berdasar orientasi yang jelas sebagai upaya untuk mencapai esensi dari sebuah kehidupan. karena pada hakekatnya, manusia diciptakan oleh Allah SWT dan hidup di dunia tidak lepas dari tugas dan tujuan. untuk memenuhi konsekuensi itu maka manusia membutuhkan suatu pegangan dan pedoman untuk mengetahui dengan jelas arah mana yang ingin dicapainya. Pegangan dan pedoman untuk mengetahui arah tersebut dinamakan dengan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup yang jelas, manusia akan memiliki prinsip atau landasan tentang bagaimana ia memecahkan masalah-masalah baik yang sedang dihadapi maupun masalah orang lain, baik personal maupun kelompok masyarakat.

Ibarat sebuah kendaraan, pandangan hidup merupakan bagian yang sangat principal yaitu kemudi atau setir. Dengan adanya kemudi atau setir pengemudi dapat leluasa menjalankan roda kendaraan sesuai arah dan tujuan yang diinginkan. Namun demikian, dalam menempuh perjalanan pengemudi juga harus memperhatikan serta mentaati norma-norma dan nilai-nilai yang sudah ada seperti halnya mentaati peraturan lalu lintas. Begitu juga dengan pandangan hidup, kedudukan pandangan hidup dalam diri manusia adalah sebagai kemudi untuk menjalankan roda kehidupan sesuai arah dan tujuan yang ingin dicapainya dengan berlandaskan tatanan norma-norma dan nilai-nilai yang belaku dalam kehidupan. Dengan adanya pandangan hidup manusia mampu mengorganisir arah hidupnya sesuai dengan apa yang dicita-citakan.

B.     Rumusan masalah
Dalam penulisan makalah yang berjudul “manusia dan pandangan hidup”, penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. apakah pengertian pandangan hidup dan dari manakah sumber-sumbernya?
2. apakah komponen-komponen dari pandangan hidup?
3. bagaimanakah yang dimaksud dengan manusia dan pandangan hidup?

BAB II  
PEMBAHASAN
Manusia dan pandangan hidup
2.1.  Pengertian Manusia Dan Pandanagan Hidup
Menurut kamus bahasa Indonesia bahwa “manusia” diartikan sebagai makhluk yang berakal budi atau insan, beda dengan hewan yang tak mempunyai akal, jadi secara tidak langsung kita dituntut untuk berpikir, Allah berfirman yang artinya : ” demikian lah allah menerangkan ayat-ayat nya kepadamu supata kamu berfikir” (QS. Al-Baqarah:219). dan yang dimaksud  pandangan hidup menurut Prof. Abdul Kadir Mohammad, S.H. didalam bukunya yang berjudul Ilmu Sosial Budaya Dasar adalah  hasil pemikiran dan pengalaman yang berupa nilai-nilai kehidupan yang memberikan manfaat, sehingga dijadikan pegangan, pedoman, pengarahan, atau petunjuk hidup. Pandangan hidup tidak timbul dalam waktu singkat, tetapi melalui proses pengalaman yang terus menerus dan lama, sehingga nilai-nilai kehidupan tersebut sudah teruji dalam penerapannya. Hasil pengujian itu dapat diterima oleh akal dan diakui kebenarannya. Atas dasar ini, anggota masyarakat menerima hasil pemikiran yang berupa nilai-nilai kehidupan itu sebagai pegangan, pedoman, pengarahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Sedangkan menurut Drs. Supartono W., M.M. didalam bukunya “ilmu budaya dasar” bahwa “pandangan hidup” adalah bagimana manusia memandang atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang kehidupan. Akibat dari pandangan hidup yang tentu berbeda beda, timbullah pandangan hidup yang secara umum yang dapat dikelompok-kelompokan yang disebut aliran atau paham. Misalnya bahwa manusia sebaiknya mengutamakan diri sendiri yang menimbulkan paham kapitalisme dan manusia yang sebaiknya mengutamakan kepentingan umum atau masyarakat yang menimbulkan paham sosialaisme.

            Berdasarkan nilai hidupnya Eduard Spranger membagi manusia atas enam tipe, yaitu manusia ekonomi, politik, social, pengetahuan, seni dan agama. Dengan klasifikasi tersebut yang dimaksud dengan manusia ekonomi adalah orang yang suka bekerja, suka mengumpulkan harta, bersifat agak kikir, dan perhitungan. Dari sifat-sifat akan lahir manusia yang disebut homoekonomikus, yang mendasarkan kehidupannya terutama atas kepentingan ekonomi. Dalam abad XX, terdapat dua aliran besar dalam pemikiran atau pandangan ekonomi, yaitu kapitalisme dan sosialisme. Paham kapitalisme banyak berkembang di negara-negara barat, mereka berpandangan bahwa kapitalisme adalah seorang individu yang berusaha untuk dirinya sendiri dengan modal yang dimiliki guna mengembangkan dirinnya sendiri. Sedangkan paham sosialisme  umumnya berkembang di negara-negara timur , paham ini bertolak belakang dengan paham kapiitalisme. Di dalam sosialisme dinyatakan bahwa mengutamakan kepentingan umum lebih di prioritaskan daripada mengutamakan kepentingan pribadi. Demikian contoh pandangan di tunjau dari segi ekonomi, masih banyak pandangan kain selain ekonomi seperti,2 politik, sosial, pengetahuan, seni dan agama. Pandangan hidup juga tidak terlepas dari masalah nilai dalam kehidupan manusia pada umumnya. Oleh karena itu, pandangan hidup yang sempurna yang merupakan wujud pertama kebudayaan yang tidak boleh dari terlepas dari nilai budaya. Dalam masalah manusia dan nilai budaya.

 Cluckhohn Dalam karyanya variations invalue orientation tahun 1961 mengemukakan tentang adanya lima masalah dasar manusia yaitu, manusia dan hidup, manusia dan sesama manusia, manusia dan karya. Dan dari ketiga masalah tersebut, juga dapat dikembangkan bagaimana manusia memandang kehidupan yang lain berdasarkan nilai-nilai budaya yang dianggapnya paling baik. Oleh karena itu dalam masalah dasar manusia dan waktu ada manusia yang mengutamakan waktu yang lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. Panfangan manusia yang berkaitan dengan waktu. Wujudnya antara lain adalah cita-cita.

2.2. Konsep Pandangan Hidup
            Setiap masyarakat mempunyai arah dan pandangan hidup yang menjadi arah dan penentu masa depan mereka. Dilihat dari segi pola kehidupan masyarakat, pandangan hidup digolongkan menjadi dua (konsep), yaitu paandangan hidup tradisional dan pandangan hidup modern.

      A.    Pandangan hidup tradisional
Pandangan hidup tidak akan berfungsi secara wajar jika tidak digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Apabila manusia itu hidup bermasyarakat maka akan terjadi suatu proses interaksi yang teratur guna mewujudkan tradisi hidup bersama dan keteraturan tersebut harus di patuhi oleh setiap anggota masyarakat karna dianggap baik, benar, bermanfaat, dan menguntungkan semua pihak dalam mencapai tujuan hidup bersama, hal tersebut terjadi secara terus-menerus sehingga menjadi kebiasaan yang membudaya. Dalam pandangan Ilmu Sosial Budaya Dasar pandangan sosial ini disebut sistem nilai budaya. Karena berkembang secara turun menurun sesuai dengan tradisi masyarakat, maka sistem nilai budaya ini disebut juga pandangan hidup tradisional.
Pandangan hidup tradisional merupakan gambaran pola hidup berdasarkan berbagai macam norma kehudupan tradisional, seperti:
1.      Norma kehidupan keagamaan disebut pandangan hidup tradisional.
2.      Norma kehidupan kekeluargaan disebut pandangan hidup tradisional kekeluargaan.
3.      Norma kehidupan gotong royong disebut pandangan hidup tradisional gotong royong, dll.  
Jadi, pandangan hidup tradisional disandarkan kepada nilai-nilai tradisi yang berkembng secara turun-temuruna yang oleh masyarakat dianggap bermanfaat, sehingga dijadikan pedoman bagi hidup mereka.

B.     Pandangan hidup modern
Padangan hidup modern selalu dikaitkan dengan kehidupan modern yang berbasisi organisasi atau parpol. Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi pandang hidup itu disebut ideologi.apabila organisasi itu organisasi politik, pandangan hidupnya disebut ideologi politika. Apabila organisasi itu adalah negara, pandangan hidupnya disebut ideologi negara. Berbeda dengan pandangan hidup tradisional yang didasarkan atas keteraturan dan kesadaran, maka pandangan modern didasarakan atas kekuasaan yang intinya kekuatan dan paksaan (politic autority based on power and force).

2.3. Unsur-unsur pandangan hidup
a. Cita-cita
menurut kamus umum bahasa indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Keinginan, harapan maupun tujuan tersebut merupakan orientasi yang ingin diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Dengan demikian , cita-cita mempunyai pandangan masa depan dan merupakan pandangan hidup masa datang. Cita-cita merupakan semacam garis linear yang makin lama makin tinggi, dengan kata lain cita-cita mer upakan keinginan, harapan, dan tujuan hidup manusia yang makin tinggi tingkatnya. Mereka yanga mengharapkan masa depan yang lebih baik, pada umumnya adalah golongan muda yang pada masa sekarang belum memiliki posisi yang baik, dan pada masa lampau tidak memiliki sama sekali.

Dapat atau tidaknya seseorang mencapai apa yang dicita citakannya tergantung pada tiga faktor:
      1.      Manusianya, yaitu yang memiliki cita-cita 
Untuk mencapai cita-cita, faktor yang paling menentukan adalah manusiannya itu      sendiri, terutama kualitasnya, karena manusia tanpa dilengkapi kemampuan tidak akan pernah dapat nebcapai cita-citanya, dengan kata lain, manusia seperti ini hanya berkhayal saja. Ada tiga kategori sifat manusia berhubungan dengan cita-cita. Keras, lunak dan lemah. Orang yang keras tidak akan berhenti melakukan sesuatu hal sampai cita-citanya itu terwujud. Orang yang berhati keras biasanya akan memperoleh hasil dengan gemilang dan sukses. Orang yang berhati lunak ia selalu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam mencapai cita-citanya. Namun ia tetap berusaha untuk mewujudkannya, karena itu biar pun lambat tetapiia akan berhasil juga dalam mengejar cita-cita. Orang yang berhati lemah, mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Bila menghadapi kesulitan ia cepat-cepat pindah haluan, berpendah haluan.

         2.    Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya
Pada dasarnya, ada dua kondisi yang dapat mempengaruhitercapainya      cita-cita, yaitu yang menguntungkan dan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan adalah faktor yang mamperlancar tercapainya suatu cita-cita, sedang faktor yang menghambat adalah kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita.

               3.    Seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
              Tingginya suatu cita-cita merupakan suatu hal yang harus dipegangi oleh seorang  manusiayang ingin mencapai cita-citanya. Bung Karno pernah menganjurkan agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang dilangit. Namun, seseorang tidak menelan kata-kata itu begitu saja, banyak hal yang harus dipertanyakan sebelum menentukan seberapa tinggi cita-cita yang ingin dicapai. Bagaimanakah faktor manusianya?  Mampukah yang bersangkutan mencapainya?  Bagaimanakah faktor kondisinya, mungkinkah hal itu?  Apakah dapat merupakan pendorong ataukah penghalang?





b. kebajikan
Kebajikan atau kebaikan  pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu :
  1. Manusia sebagai pribadi, Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati. Suara hati itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara hati itu merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara hati sebenarnya telah memilih yang baik, namun manusia seringkali tidak mau mendengarkan.
  1. Manusia sebagai anggota masyarakat, Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati masyarakat. Suara hati manusia adalah baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik. Sebagai anggota masyarakat, manusia tidak dapat membebaskan diri dari kemasyarakatan.
  1. Manusia sebagai makhluk tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik dan buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau Kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk Hukum Tuhan atau Hukum agama.
Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan Hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah-tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.

Namun ada pula kebajikan semu, yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan. Kebajikan semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik yang bermaksud mencari keuntungan diri sendiri.



Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang terdiri dari tiga hal, yaitu pembawaan, lingkungan dan pengalaman.
Pembawaan, Keturunan telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan, karena pembawaan meru[akan hal yang diturunkanatau di pusakaidari orang tua. Uniknya dalam saudara sekandung tidak ada yang memiliki pembawaan yang sama, Hal itu dikarenakan sel-sel benih yang mengandung faktor-faktor penentu(determinan) di dalam tubuh ibu dan ayah berjumlah sangat banyak, dan pada saat konsepsi (percampuran sel-sel), benih itu saling berkombinasi dengan cara yang bermacam-macam.

Lingkungan, Lingkungan (environment) merupakan alam kedua yang membentuk tingkah laku seseorang (secondary nature) setelah seorang anak lahir. Lingkungan yang membentuk jiwa seseorang terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Pengalaman, Pengalaman yang kha yang pernah diperoleh seseorang dapat menentukan tingkah laku seseorang. Baik pengalaman pahit yang sifatnya negatif, maupun pengalaman manis yang sifaynya positif dapat memberi manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.

Dalam praktiknya, dari ketiga faktor di atas timbul pertanyaan, manakah yang paling dominan untuk mempengaruhi seseorang? Sulit diberikan jawaban karena ketiga-tiganya terjalin sangat erat. Di samping itu, ketiga faktor tersebut mempunyai kekuatan yang berbeda  dalam membentuk pribadi seseorang. Diibaratkan, semua gelas di meja diisi minuman kopi, tetapi rasanya di antara yang satu denganyang lain berbeda. Hal itu salah satunya disebabkan oleh kualitas kopinya. Yang berbeda. Jelaslah kiranya, mengapa terjadi perbedaan kepribadian seseorang dari yang lain. Salah satu sebab adalah karena kualitasnya yang berbeda-beda. Tingkah laku itu sendiri sesungguhnya juga akan memperlihatkan pandangan hidup seseorang yang memang berbeda satu dari yang lain.

c.       Sikap hidup
Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Apakah kita mempunyai sikap positif ataukah negative. Apakah kita mempunyai sikap optimis atau pesimis? Apakah kita mempunyai sikap apatis?

      Sikap itu ada di hati kita dan hanya kitalah yang tau. Orang lain hanya baru tahu setelah kita bertindak. Sebagai contoh: si A datang ke si B. Amarah marah karena perlakuan Si B yang tidak dapat diterima oleh si B. Sekarang bagaimana sikap si B ini?, apakah B menghadapi A dengan sikap tak bersahabat? Ataukah sebaliknya, yaitu dengan sikap yang ramah?, itu semua bergantung pada sikap si B.

      Sikap itu penting, setiap manusia mempunyai sikap-sikap dan sudah tentu setiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai dengan kemauan yang membentunya. Pembentukan sikap ini terjadi melalui pendidikan. Seperti hal nya seorang militer yang bersikap tegas, berdisiplin tinggi, sikap kesatria, karena dalam kemiliteran ia dididik kearah sikap itu.    

      Sikap juga dapat berubah karena situasi, kondisi, dan lingkungan seperti hal nya  janda muda dan cantik, semula sikapnya ramah terhadap siapapun, tetapi setelah ibu-ibu menaruh curiga dan memfonisnya sebagai tukang menggoda suami orang, maka sikap nya menjadi pendiam dan apatis terhadap ibu-ibu (kabut sutra ungu).

Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau menghadapi kelompok manusia, ada beberapa sikap etis dan sikap non etis. Sikap etis ini disebut juga sikap positip, sedangkan sikap non etis disebut sikap negatif, ada tujuh sikap etis yaitu: sikap lincah, sikap tenang, sikap halus, sikap berani, sikap arif, rendah hati, dan sikap bangga. Adapun sikap non etis adalah sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut, sikap angkuh, dan sikap rendah diri, sikap-sikap itu harus dijauhkan dari diri pribadi-pribadi, karena sangat merugikan baik bagi pribadi masing-masing maupun bagi kemajuan bangsa. Selain dari itu da sikap dalam menghadapi keluarga, saudar tua/muda.

Sikap, disebut juga dengan etika, ketika kita berbicara mengenai sikap hidup, maka secara otomatis kita juga membicarakan etika hidup. Drs. Ach. Charis Zubair (1982:21) dalam bukunya kuliah   etika menyebutkan bahwa noma yang berlaku umum ada tiga, yaitu sopan santun, hukum dan moral. Norma sopan santun hanya berlaku berdasarkan suatu kebiasaan. Norma ini terbentuk menurut pendapat kebanyakan orang, sehingga dapat diubah menurut kebutuhan.

            Norma hukum dalam prakteknya dapat dikatakan sebagai hukum itu sendiri, dan berlaku imasyarakat modern, antara lain hukum perdata dan pidana yang masing-masing memiliki sangsi. Seseorang yang melakukan pelanggaran terhadap hukum akan dikenakan sangsi.

Sedangkan yang disebut norma moral adalah nilai nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan moral dan atau kesusilaan. Suatu hal yang paling peka dalam hubungannya dengan moral adalah hubungan seksual. Dalam ikatan pernikahan hubungan seksual antara suami dan istri itu sah adanya sehingga anak yang dihasilkan merupakan anak yang sah semua itu telah diatur dalam hukum, bisa hukum civil, bisa juga hukum agama. Tidak demikian deengan hubungan seksual diluar nikah. Dalam masyarakat tradisional, hubungan ini sangat dilarang oleh agama, khususnya islam, hal ini merupakan dosa besar sehingga pelakunya harus dijatuhi hukuman yang keras. Mereka yang melakukan dapat dipaksa untuk melakukan perkawinan yang sah (kawin hansip) atau rajam.

      Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia yang ingin sejahtera dalam srtian harus bekerja keras sebagaian besar waktu  hidup manusia digunakan usaha atau perjuangan atau bekerja. Tanpa usaha atau oerjuangan hidup manusia tidak akan sempurna dalam arti yang manusiawi. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, dia harus bekerja keras. Apabila manusia ingin menjadi ilmuwan,  dia harus sekolah dan belajar rajin atau tekun serta memenuhi seluruh persyaratab dan ketentuan akademik.

Kerja keras dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak atau ilmunya daripada dengan jasmaninya, sebaliknya para buruh, seperti petani lebih banyak menggunakan jasmani daripada otaknya. Para tukang dan para ahli teknisi lebih banyak menggunakan ke dua-duanya daripada salah satunya.Para politisi lebih banyak kerja otajk daripada jasmani. Sebaliknya para prajurit lebih banyak kerja jasmani daripada kerja otak.

Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya, pemalas membuat manusia itu miskin serta melarat dan in i berarti menjatuhkan nama dan martabat diri sendiri.


d.      Keyakinan atau kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Untuk dapat mengetahui hal ini dapat kita ikuti uraian Prof. Dr. Harun Nasution (1981) mengenai aliran-aliran filsafat. Yaitu aliran naturalism, intelektualisme, dan aliran gabungan.

1.      Aliran naturalism
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan natur itu dari tuhan. Akan tetapi bagi yang tidak percaya pada tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hokum-hukum nya. Manusia hanyalah manusia yang lemah hanya mampu berusaha dan berencana, pada akhirnya hanya tuhan lah yang menentukan.

Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin tuhan itu ada atau tidak ada , yang bisa dijadikan landasan adalah keyakinan. Manusia adalah ciptaan tuhan, oleh karena itu manusia mengabdi kepada tuhan berdasarkan ajaran tuhan, yaitu agama.
Ajaran agama ada dua macam:
a.       Ajaran agama yang dogmatik, sjfat nya absolut, yang disampaikan oleh tuhan melalui nabi. Dan terdapat  dalam kitab suci alqur’an.
b.      Ajaran agama dari para pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia. Sifatnya relatif.

Apabila aliran naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, keyakinan manusia itu bermula dari tuhan, dan mengakui bahwa kebajikan itu datang nya dari tuhan yang maha Esa.

b.      Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika, manusia mengutamakan akal, dengan akal manusia berfikir, mereka menyatakan bahwa kebajikan itu diputuskan melalui akal, walaupun kadang berbenturan dengan hati nurani.
Akal berasal dari kata bahasa arab, yaitu kalbu yang berarti hati, sehingga muncullah ungkapan “hati nurani”, yang artinya daya rasa. Di barat hati nurani ini menipis, justru yang mereka kedepankan adalah akal/logika, berbeda dengan orang timur menurut akal benar belum tentu menurut hati nurani benar.
Aliran ini apabila dihubungkan dengan pandangan hidup, keyakinan manusia bermula dari akal, jadi pandangan hidup bermula dari keyakinan atau kebenaran yang diterima oleh akal. Pandangan hidup inilah yang disebut dengan “liberalisme” yaitu kebebasan akal, dimana kebebasan akal dapat menimbulkan kebebasan bertingkah laku, walaupun bertentangan dengan hati nurani.

c.       Aliran gabungan
Aliran ini gabungan dari dua aliran diatas, yaitu menggabungkan antara suara hati dan suara akal.
            Jika hati nurani dinomor duakan maka, mereka tidak lagi berfikir individu tetapi kolektif (yaitu dengan masyarakat), dan aliran ini dinamakan aliran sosialisme.
            Dan jika antara hati nurani dan akal itu berimbang, maka akan diputuskan sesuatu yang benar menurut akal dan hati nurani, paham ini d inamakan sosialisme religius.




BAB III
 ANALISIS

1.      Analisa penulis
Setelah kita mempelajari manusia dan pandangan hidup ini, sekirannya dapat memberikan pemahaman terhadap kami dan membuat sebuah analisa berdasarkan materi  manusia dan pandeangan hidup. 

Sesungguhnya manusia hidup didunia ini mereka memiliki jalan masing-masing berdasarkan kemauannya, terlebih mereka dalam memandang hidup itu seperti apa.

Pandangan hidup adalah sebuah konsep tentang kehidupan atau bagaimana mereka memandang hidup ini, sehingga muncullah berbagai macam paham seperti kapitalis, liberalis, dll.
Konsep pandangan hidup meliputi beberapa unsur-unsur, meliputi: cita-cita, kebajikan, usaha, dan keyakinan. Unsur-unsur tersebut merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak dapat terpisah. Cita-cita adalah apa yang diinginkan, yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai adalah kebajikan, yaitu segala hal yang baik dan bermanfaat yang membuat manusia tertib, damai, tentram, sejahtera dan bahagia. Usaha adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyakinan. Keyakinan diukur dengan kemampuan akal, jasmani, dan iman kepada tuhan yang maha Esa.  



  

BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.

Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.

Dalam pembagiannya pandangan hidup dapat di bagi menjadi:
Cita-cita
       Hal yang berkaitan dengan tujuan hidup seseorang menyangkut masa depan. Di dalamnya tersimpan sejuta harapan dan perasaan yang menggebu-gebu untuk mewujudkannya menjadi hal yang mungkin bukan mustahil.
Kebajikan
      Perbuatan dimana seseorang berbuat kebaikan kepada oranglain untuk membantunya tanpa mengharapkan pamrih.
Sikap hidup

     Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Apakah kita mempunyai sikap positif ataukah negative. Apakah kita mempunyai sikap optimis atau pesimis? Apakah kita mempunyai sikap apatis?.

Yang pastinya manusia sebagai makhluq yang di beri kelebihan akal oleh Allah haruslah menggunakan akal itu dengan sebaik-baiknya. Termasuk untuk melihat masa depan dengan menyusun pendangan hidupnya.





DAFTAR PUSTAKA

Prof. Abdul Kadir Mohammad, S.H., Ilmu sosial budaya dasar, Bandung: PT. Citra aditya bakti, 2005.
Dr. Supartono W., M.M., Ilmu budaya dasar, Bogor: Ghalia indonesia, 2003.
Drs. Djokowidagedho, dkk., ilmu budaya dasar, jakarta: PT. bumi aksara, 2001.
isdstai.blogspot.com. ” manusia dan pandangan hidup ”. http://isdstai.blogspot.com/2009/03/manusia-dan-pandangan-hidup.html. di unduh pada tanggal 11 mei 2011.
Tim penyusun kamus bahasa Indonesia, kamus bahasa Indonesia, Jakarta: pusat bahasa depdiknas, 2008.

Designed by Animart Powered by Blogger